Rabu, 24 Juni 2015

Permasalahan Desa

Permasalahan Desa 

Faktor utama dari kemiskinan pada desa ini adalah banyaknya pengangguran yang berjumlah 400 orang, selain itu Para nelayang terkadang mengalami kebingungan terhadap mendeteksi cuaca , yang mengakibatkan penghasilan nelayan di desa tersebut mengalami penurunan itu juga mengakibatkan sebagai penyebab kemiskinan di desa ini antara si kaya dan si miskin padahal begitu banyak jumlah penduduk mampu (PNS) namun juga banyak yang miskin, tidak adanya rasa saling membantu menjadi salah satu faktor banyak pengangguran dan kemiskinan.

Profil Desa Mauk Timur





Peta desa Mauk Barat


Alamat : Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kab. Tangerang, Prov. Banten Kab. Tangerang Banten 15530







Desa Mauk Timur

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat dan hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kampung merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Kampung bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan Kampung bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat.


Setiap desa memiliki potensinya masing-masing dan berbeda-beda, potensi inilah yang digunakan untuk membangun desa agar lebih maju. Salah satunya adalah desa mauk timur kelurahan mauk timur, kecamatan mauk, kabupaten tangerang. Potensi desa mauk timur untuk berkembang cukup besar karena didukung letaknya yang berdekatan dengan objek wisata tanjung kait dan kepulauan seribu dimana sering dileawati para turis dan memilki lahan pertanian yang luas.


Masyarakat desa mauk timur memiliki pengaruh besar sebagai kontribusi dalam pengembangan kemajuan desa dan mengembangkan potensi-potensi desa yang ada di desa mauk timur. 


Gambaran Umum Desa Mauk Timur

Desa Mauk Timur berada di kelurahan mauk timur, kecamatan mauk, kabupaten tangerang. Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah. Berbeda denganKelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan. Kepala Desa, adalah pemimpin dari desa di Indonesia. Kepala Desa merupakan pimpinan dari pemerintah desa. Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan. Kepala Desa tidak bertanggung jawab kepada Camat, namun hanya dikoordinasikan saja oleh Camat.


· Demografi Kependudukan Desa Mauk Timur


1. Luas Wilayah : 140,20 Ha


2. Batas Wilayah :


· Sebelah Utara : Desa Ketapang


· Sebelah Timur : Desa Banyu Asih


· Sebelah Selatan : Desa Sasak


· Sebelah Barat : Desa Mauk Barat


3. Jumlah Perangkat Kelurahan : 16 orang


4. Kebudayaan Daerah : Jawa, Sunda


5. Sarana dan Prasarana :


· Panjang Jalan Propinsi : ± 4 KM


6. Sarana Sosial :


· Masjid : 3


· Musholla : 9


· Majelis Ta’lim : 6


7. Faktor Letak :


· Jarak kelurahan ke kabupaten : 43 KM


· Jarak kelurahan ke kecamatan : 500 M


· Jumlah pasar dan pertokoan : 1 pasar tradisional


· Sarana transportasai : ± 200


· Sarana Pendidikan : 14


· SD : 5


· SMP : 4


· SMA : 2


· SMK : 1


· Madrsasah : 1


8. Mata pencaharian Penduduk :


§ Petani ; 105 orang


§ Pedagang : 488 orang


§ Nelayan : 10 orang


§ PNS : 155 orang


§ Pegawai Negri Swasta : 289 orang


§ Pengangguran : 400 orang


§ Pelajar : 240 orang


§ Mahasiswa : 140 orang


§ Lain-Lain : 2872 orang


9. Jumlah RW/RT : 5 / 16


10. Jumlah KK : 1190


11. Jumlah WNI :


· Laki-Laki : 2784

Perempuan : 2594






Potensi Desa
Pertanian

Desa Mauk Timur mempunyai luas 140,20 Ha 10 Ha merupakan lahan kosong dan 80 Ha adalah lahan sawah sisahnya untuk perumahan penduduk. Untuk lahankosong biasanya ditanami pohon pisang oleh pemiliknya dan kadang di jadikan kebun singkong jika lahan kebun tersebut dekat dengan area persawahan. Namun apabila peminat pembeli biasanya pemilik lahan kosong tersebut akanmenjualnya tetapi harga lahan didesa masih tergolong rendah. Sedangkan area persawahan di Desa masih cukup luas, dan mempunyai kualitas tanaman padi yang cukup baik. Harga pasaran sedang panen sekitar Rp.400.000- Rp.500.000/kwintal. Sebagian hasil panen djual kedaerah lain dan ada dikonsumsi sendiri.


Melihat hasil panen di desa Mauk Timur cukup baik dan tidak sering mengalami gagal panen hal ini mempengaruhi penduduk daerah lain untuk membeli sawah yang ada di desa Mauk Timur. Pemilik sawah juga kadang melakukan bisnis dengan cara menjual sawahnya dengan sistem tahunan. Maksudnya pemilik hanya menjual sawah pada panen tahun sekarang dan apabila panen selanjutnya garapan sawah sudah menjadi hak pemiliknya kembali. Ada juga sistem maro yaitu pemilik menyerahkan garapan sawahnya kepada orang lain untuk dikerjakan dan hasilnya di bagi dua antara pemilik dan penggarap sawah di bawah ini adalah sawah yang ada di desa mauk 


· Perairan

Potensi air yang ada di Desa Mauk Timur cukup baik, tidak mengalami kekeringan pada musim kemarau dan juga tidak mengalami kelebihan air atau banjir padamusim penghujan. Hal tersebut di pengaruhi oleh letak desa Mauk Timur yang beradaditengah-tengah antaradataran rendah dan dataran tinggi. Selain itu juga mempunyai sistem pengairan yang baik baik untuk konsumsi kebutuhan sehari-hari dan untuk perairan sawah atau irigrasi. Desa Mauk Timur juga di lewati sungai hal tersebut menjadi faktor utama bentukan lahan fluvial.

· Perdagangan

Potensi perdagangan di desa mauk sangat baik ini terbukti mata pencahariaan penduduk sebaian besar adalah pedagang dimana para pedagang tersebut berdagang di pasar tradisional mauk yang hanya terdapat 1 pasar di desa it





Rabu, 10 Juni 2015

Solusi Permasalahan Nelayan di Desa Mauk Timur


A. Latar Belakang


Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki jutaan maysarakat yang tinggal ataupun hidup di wilayah pesisir dan menggantungkan hidupnya dari sumber daya pesisir pula. Kesejahteraan masyarakat inipun sering sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mengancam rentannya hidup di sebuah pesisir tersebut, salah satunya adalah faktor perubahan iklim. Tujuan dari di buatnya makalah ini adalah untuk menganalisis dampak-dampak perubahan iklim berpengaruh terhadap perekonomian nelayan dan menganalisis strategi ekonomi yang dilakukan nelayan. Dalam makalah ini metodologi yang digunakan adalah deskriptif analitik dari sumber-sumber kepustakaan (Skripsi, Tesis, Buku, Web). Dampak dari perubahan iklim juga sangat banyak dirasakan oleh nelayan karena resiko nelayan lebih tinggi ketika mereka melakukan aktivitas di laut. Nelayan itu sangat tergantung pada kondisi iklim, dampak perubahan iklim akan mengurangi produktivitas dan pendapatan bagi nelayan. Perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap aktivitas para nelayan. Salah satu pengaruhnya adalah terhadap perekonomian nelayan, jika sedang perubahan iklim nelayan mencari uang bisa dengan cara menjadi buruh atau bisa juga meminjam uang kepada lembaga-lembaga yang bisa meminjamkan uang, misalnya penggadaian. Selain itu, jika sedang terjadi perubahan iklim, nelayan juga mempunyai strategi-strategi bertahan hidup agar bisa melindungi keluarganya dari hal yang tidak diinginkan.



B. RUMUSAN MASALAH 



Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah yaitu keadaan cuaca yang tidak menentu karena beberapa faktor misalnya suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin yang terjadi di atmosfer yang dapat menyebabkan cuaca ekstrim, sehingga dibutuhkan alat ramah lingkungan yang dapat mendeteksi cuaca ekstrim. Dengan menggunakan bantuan alat pendeteksi cuaca ini diharapkan para nelayan dapat mendeteksi keadaan cuaca sedini mungkin agar bisa melaut dengan tenang dan mendapatkan hasil yang bagus.

C. TUJUAN PROGRAM 


Dengan mengetahui perkembangan IPTEK di era globalisasi ini, maka dibutuhkan suatu alat yang ramah lingkungan yang mampu mendeteksi gejala cuaca ekstrim yang diakibatkan oleh pergantian cuaca yang tidak menentu. Tujuan yang ingin dicapai dari program yang akan kami laksanakan yaitu terbuatnya suatu alat bantu manusia yaitu detektor cuaca ramah lingkungan dalam mendeteksi dan memberikan peringatan dini terhadap terjadinya cuaca ekstrim yang sering terjadi secara tiba-tiba. Diharapkan dengan adanya alat ini, peristiwa akibat cuaca ekstrim dapat diantisipasi sedini mungkin sebelum menimbulkan efek yang besar. Prototype detektor cuaca yang akan kami kembangkan ini menggunakan sensor suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin dilengkapi dengan TLP – RLP yang ramah lingkungan dimana dengan sensor tersebut dapat mendeteksi terjadinya cuaca ekstrim. Sehingga ketika terjadi cuaca ekstrim, manusia sudah mendapatkan peringatan dini untuk siap siaga dan waspada serta mempersiapkan diri dan peralatan sebagai antisipasi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan akibat cuaca ekstrim.



D. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Secara umum hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terciptanya alat bantu manusia atau prototype detektor cuaca yang ramah lingkungan yang dapat membantu dalam mendeteksi peristiwa cuaca ekstrim melalui sensor suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin dilengkapi dengan TLP - RLP. Dengan demikian, luaran yang kami harapkan yakni terciptanya alat pendeteksi cuaca ramah lingkungan untuk menciptakan sistem alarm keamanan terhadap terjadinya cuaca ekstrim.



E. KEGUNAAN PROGRAM


Program kegiatan ini didesain untuk meneliti serta membuat detektor cuaca ramah lingkungan dengan menggunakan sensor suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin dan dilengkapi TLP – RLP yang lebih efisien dan efektif dalam penggunaaanya yaitu untuk mendeteksi terjadinya cuaca ekstrim yang sering terjadi secara tiba-tiba sehingga memberikan peringatan dini kepada manusia akan terjadinya bencana alam yang tidak diinginkan. Nilai tambah dari penelitian dan hasil produk ini bila ditinjau dari segi IPTEK antara lain: 
Meneliti untuk mendapatkan perlengkapan pembuatan alat pendeteksi cuaca yang lebih sensitif, dapat diandalkan, dan ramah lingkungan 
Rancangan rangkaian yang bisa mendeteksi tingkatan suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin sebagai gejala terjadinya cuaca ekstrim 
Memberikan peringatan dini kepada Para nelayan agar waspada dengan datangnya bencana alam akibat terjadinya cuaca ekstrim. 


G. TINJAUAN PUSTAKA


1. MicroControl


Mikrokontrol adalah sebuah one chip solusion pada dasarnya rangkaian terintegrasi (integrated circuit-ic) yang secara lengkap sebagai komponen pembentuk sebuah computer yang menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.


AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai InSystem Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. ATMega16. ATMega16 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses (Anggraini, Dian. 2010).


2. Sensor Suhu


Sensor suhu merupakan sensor yang mendeteksi adanya perubahan temperatur di sekitar lingkungan. Apabila terdapat tanda-tanda terjadinya cuaca ekstrim yaitu terjadinya kenaikan suhu sekitar lebih dari ambang batas, maka sensor suhu akan merespon hal tersebut. Salah satu sensor suhu yang terdapat di pasaran adalah sensor suhu LM35, dimana output tegangan keluaran sangat linear berpadanan dengan perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV dan memiliki ketetapan 0,5°C pada suhu 25°C. Jangkauan sensor mulai dari – 55°C sampai dengan 150°C yang bekerja pada tegangan catu daya 4 sampai 30Volt. IC LM35 penggunaannya sangat mudah dan dapat difungsikan sebagai kontrol dari indikator tampilan catu daya terbelah. IC LM35 dapat dialiri arus 60 mA dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0°C di dalam suhu ruangan dan ketidak linearannya hanya sekitar ±¼°C serta memiliki impedansi keluaran yang kecil yaitu 0,1 watt untuk beban 1 mA. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian kontrol yang sangat mudah.


3. Sensor Kelembaban Udara


Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan udara basah yang disebabkan oleh adanya uap air. Salah satu jenis sensor kelembaban udara adalah DT-SENSE Humidity Sensor, yaitu sebuah sistem sensor cerdas berbasis modul sensor HH10D yang dapat mengukur besarnya kelembaban nisbi udara di sekitar sensor. Modul sensor cerdas ini memiliki keluaran data digital yang telah terkalibrasi penuh sehingga dapat langsung digunakan tanpa perhitungan tambahan. Spesifikasi DT-SENSE Humidity Sensor adalah berbasis mikrokontroler dan modul sensor HH10D, range pengukuran kelembaban 1 - 99 % RH, akurasi pengukuran kelembaban ± 3 % RH, resolusi pengukuran kelembaban ± 0,1 % RH, jalur I/O kompatibel dengan level tegangan TTL dan CMOS, memiliki antarmuka UART TTL (baud rate 38400 bps) dan I2C (bit rate maksimum 50 kHz), 8 buah DT-SENSE Humidity Sensor dapat bekerja pada 1 jalur komunikasi I2C, pembacaan data pengukuran membutuhkan waktu 2 mili detik (maksimum) dan membutuhkan catu daya DC 4,8 - 5,4 Volt.


4. Sensor Kecepatan Angin



Rotary encoder adalah peralatan elektro-mekanik yang menggunakan sensor optik yang menghasilkan rentetan pulsa-pulsa yang dapat diubah kedalam suatu gerakan, posisi, atau arah. Prinsip kerja dari sensor ini yaitu dengan menghubungkan poros (shaft) pada sebuah piringan sensor yang terdiri dari beberapa jalur (track) berupa lingkaran-lingkaran yang konsentris dan setiap jalur di hubungkan dengan sebuah sumber cahaya dan detektor cahaya. Sumber cahaya ini berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi cahaya yang akan mengkonduksikan detektor cahaya jika mengenai bagian yang transparan dari piringan tersebut. Sehingga, keluaran dari detektor cahaya akan berlogika rendah. Detektor cahaya ini untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Sehingga, masing-masing jalur (track) dapat diketahui MSB (Most Significant Bit) dan LSB (low Significant Bit) pada outputnya yang berupa bilangan biner yang menyusun sebuah sandi BCD. Keluaran dari masing-masing detektor cahaya akan dikontrol dengan NPN open collector dengan beban sebesar 10KΩ. Transistor ini berfungsi sebagai saklar dan untuk menguatkan tegangan supaya keluaran dari sensor ini dapat genap +5 V dan 0 V, hal ini dikarenakan keluaran dari detektor cahaya tidak genap +5 V atau 0 V tapi sekitar +2,7 V untuk logika tinggi dan sekitar +1,6 V untuk logika rendah. Jadi keluaran dari transistor akan berlogika tinggi ( + 5 V) jika masukan berlogika rendah dan begitupun sebaliknya. Sensor ini mempunyai keluaran 11 bit yang dihubungkan ke mikrokontroler dimana 8 bit LSB masuk melalui port 0 dan 3 bit MSB masuk melalui port 2.0-2.2. Rotary encoder mempunyai ketelitian sampai 0,5 derajat, hal ini disebabkan karena sensor ini mempunyai pulse/1 putaran sebesar 720 division. 
TLP dan RLP 


TLP433.92A (Pemancar) dan RLP433.92A (Penerima) merupakan alat untuk komunikasi data secara wireless menggunakan media gelombang radio. Biasanya kedua modul ini dihubungkan dengan mikrokontroler atau peralatan digital yang lainnya. Masukan data untuk modul TLP adalah serial dengan level TTL (Transistor-transistor Logic). Jangkauan komunikasi maksimum dari pasangan modul RF ini adalah 100 meter tanpa halangan dan 30 meter di dalam gedung. Ukuran ini dapat dipengaruhi oleh faktor antena, kebisingan, dan tegangan kerja dari pemancar. Modul TLP433 (pemancar) ini menggunakan modulasi ASK (Amplitudor Shift keying) dengan frekuensi kerja adalah 433 MHz. Modul ini berfungsi untuk mengirimkan data secara serial ke modul penerima RLP433. Modul RLP433 (penerima) ini sama halnya dengan modul TLP yang menggunakan modulasi ASK (Amplifier Shift Keying) dengan frekuensi kerja dari modul ini adalah 433 MHz. Modul ini berfungsi untuk menerima data yang dikirim secara serial dari modul pemancar TLP43. 



H. METODE PENELITIAN


Metode dalam pelaksanaan program di atas didasarkan atas rancangan pelaksanaan pengembangan dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut :


1. Tahapan pelaksanaan rancangan peralatan mikrokontrol sensor suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin yang dilengkapi TLP – RLP


2. Tahapan pelaksanaan implementasi hasil rancangan peralatan mikrokontrol sebagai alat detektor cuaca ekstrim


Tahapan pelaksanaan rancangan peralatan mikrokontrol sebagai detektor cuaca ekstrim dalam skala model yang terdiri dari:


1. Tahapan data metode


2. Tahapan pengambilan data karekteristik


3. Tahapan perancangan mikrokontrol sebagai alat pendeteksi cuaca ekstrim berupa:


a. Spesikasi alat yang diinginkan.


b. Desain rancangan alat sesuai pada lampiran.


c. Kebutuhan komponen untuk proses manufaktur alat.


4. Tahapan proses pembuatan alat mikrokontrol suhu, kelembabn udara, dan kecepatan angin


5. Setelah didapatkan peralatan mikrokontrol hasil dari pelaksanaan program maka untuk selanjutnya merupakan tahapan implementasi dari hasil rancangan peralatan mikro kontrol sensor suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin untuk mengetahui peak performance alat apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.


6. Tahapan revisi dan evaluasi hasil uji coba alat sebanyak dua tahapan.


7. Pengumpulan data dan teknik analisis data dengan metode deskriptif kualitatif.

Gambar prototype pendeteksi Cuaca